Hari ini, emas menarik penjual baru. Di tengah eskalasi tajam dalam konflik antara Iran dan Israel, Amerika Serikat melakukan serangan udara pada tiga fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan pada Minggu pagi. Tindakan ini menandakan memburuknya situasi di Timur Tengah dan menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan konflik yang lebih luas. Hal ini mendukung penguatan status dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia. Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyatakan bahwa Iran akan membela diri dengan cara apa pun yang diperlukan tidak hanya terhadap agresi militer AS tetapi juga terhadap "tindakan sembrono dan ilegal" dari rezim Israel. Dia menyebut insiden itu keterlaluan dan memperingatkan bahwa konsekuensinya akan tidak dapat diubah.
Presiden AS Donald Trump memperingatkan bahwa setiap pembalasan dari Iran akan dihadapi dengan kekuatan yang lebih besar, menambahkan bahwa Iran menghadapi pilihan antara perdamaian atau tragedi. Pernyataan ini meningkatkan risiko penyebaran konflik ke bagian lain Timur Tengah, yang secara tradisional mendukung permintaan emas sebagai aset safe-haven.
Dolar AS bertahan mendekati level tertinggi empat minggu, setelah melampaui puncak minggu lalu.
Namun, karena perkiraan Federal Reserve tentang dua kali pemotongan suku bunga tahun ini, yang membatasi pertumbuhan dolar, harga emas kesulitan untuk naik. Meski begitu, pejabat Fed memperkirakan hanya satu kali pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada tahun 2026 dan 2027, dengan alasan kekhawatiran bahwa langkah tarif oleh pemerintahan Trump dapat menyebabkan kenaikan harga konsumen. Ekspektasi ini membantu menjaga dolar tetap kuat dan membatasi kenaikan harga emas, yang tetap tertekan oleh penguatan dolar.
Namun, seiring investor menunggu respons Iran terhadap serangan udara AS, risiko eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah tetap tinggi, terus membebani sentimen pasar. Dalam lingkungan ketidakpastian geopolitik dan ketegangan trading ini, permintaan emas sebagai aset safe-haven tetap stabil, membantu membatasi penurunan harga emas batangan.
Dalam keadaan seperti ini, masuk akal untuk menunggu sinyal kuat dari penjualan lebih lanjut atau momentum baru sebelum memasuki posisi untuk memperpanjang penurunan korektif baru-baru ini dari level tertinggi hampir dua bulan. Trader juga disarankan untuk memantau rilis indeks aktivitas bisnis AS, karena angka-angka ini dapat menjadi pendorong utama dalam menentukan arah pasar berikutnya.
Dari sudut pandang teknis, karena osilator pada grafik harian tetap di wilayah positif, harga emas belum siap untuk penurunan yang luas.
TAUTAN CEPAT