Pasar saham AS ditutup dengan dinamika yang beragam pada hari Rabu setelah Federal Reserve mengumumkan pemotongan suku bunga yang sudah diperkirakan sebesar 25 basis poin. Meskipun keputusan tersebut dapat diprediksi, pernyataan dari Ketua Fed Jerome Powell menambah ketidakpastian pada sesi trading.
Bank sentral mengisyaratkan bahwa mereka berencana untuk terus melonggarkan kebijakan moneter secara bertahap hingga akhir tahun. Para pembuat kebijakan menekankan kelemahan yang semakin meningkat di pasar tenaga kerja, yang kini mereka pandang sebagai tantangan yang lebih mendesak daripada inflasi. Prakiraan Fed mencakup dua pemotongan seperempat poin tambahan dalam beberapa bulan mendatang.
Dalam konteks ini, Dow Jones Industrial Average naik 260 poin, atau 0,57 persen, ditutup pada 46.018,32. Sementara itu, S&P 500 turun tipis 0,10 persen menjadi 6.600,35, dan Nasdaq yang didominasi teknologi turun 0,32 persen, berakhir pada 22.261,33.
Pada hari Selasa, Stephen Miran dilantik sebagai kepala baru Federal Reserve. Pada saat yang sama, pengadilan banding AS menolak upaya Presiden Donald Trump untuk memberhentikan gubernur Fed Lisa Cook.
Nvidia membebani Nasdaq setelah sahamnya turun 2,6 persen. Penurunan ini terjadi setelah laporan bahwa regulator internet Tiongkok menginstruksikan perusahaan teknologi domestik besar untuk membeli semua chip AI yang tersedia yang diproduksi oleh raksasa semikonduktor AS tersebut.
Saham Workday melonjak 7,2 persen setelah berita bahwa hedge fund aktivis Elliott Management telah membeli saham senilai lebih dari 2 miliar dolar di penyedia perangkat lunak sumber daya manusia tersebut.
Saham Lyft naik 13,1 persen setelah laporan bahwa Waymo, unit mobil otonom Alphabet, akan meluncurkan taksi otonom di Nashville tahun depan bekerja sama dengan perusahaan ride-hailing tersebut. Sementara itu, saingan Uber melihat sahamnya turun 5 persen.
Pasar global pada hari Kamis menunjukkan tanda-tanda gejolak setelah Federal Reserve memotong suku bunga untuk pertama kalinya tahun ini. Bank sentral menekankan pendekatan hati-hati untuk pelonggaran lebih lanjut, meninggalkan para investor dalam ketidakpastian tentang langkah kebijakan selanjutnya.
Indeks MSCI saham Asia-Pasifik di luar Jepang turun 0,1 persen, tertekan oleh kerugian di Australia dan Selandia Baru, sementara ekuitas Tiongkok berfluktuasi antara keuntungan dan kerugian. Namun, beberapa pasar mengalami kenaikan: indeks acuan Korea Selatan naik 0,8 persen, Taiwan naik 0,4 persen, dan Nikkei 225 Jepang naik 1 persen.
Euro diperdagangkan stabil sekitar 1,181 dolar, setelah sempat melonjak ke 1,19185 dolar — level terkuatnya sejak Juni 2021 — sebagai respons terhadap pernyataan Fed.
Yuan Tiongkok diperdagangkan sekitar 7,103 per dolar pada hari Kamis setelah Bank Rakyat Tiongkok memilih untuk mempertahankan biaya pinjaman pada reverse repo tujuh hari tidak berubah. Keputusan ini menandakan penolakan untuk meniru pergeseran kebijakan terbaru Federal Reserve.
Pound Inggris turun 0,1 persen menjadi 1,3621 dolar, mundur dari kenaikan singkat hari Rabu ke 1,3726, level tertinggi sejak awal Juli. Bank of England akan mengumumkan keputusan kebijakannya pada hari Kamis, dengan pasar sebagian besar mengharapkan suku bunga tetap di 4 persen.
Para trader meningkatkan taruhan mereka pada pemotongan suku bunga Federal Reserve lainnya pada bulan Oktober. Menurut alat FedWatch CME Group, probabilitas pengurangan seperempat poin telah meningkat menjadi 87,7 persen, dibandingkan dengan 74,3 persen hanya sehari sebelumnya.
Bank of Canada menurunkan suku bunga kuncinya sebesar 25 basis poin menjadi 2,5 persen pada hari Rabu, menandai level terendah dalam tiga tahun dan pemotongan pertama dalam enam bulan. Para pembuat kebijakan juga mengisyaratkan kesiapan untuk melonggarkan lebih lanjut jika risiko ekonomi meningkat dalam beberapa bulan mendatang.
Indeks S&P NZX 50 Selandia Baru turun 0,9 persen setelah data mengungkapkan kontraksi ekonomi yang lebih tajam dari perkiraan pada kuartal kedua. Dolar Selandia Baru melemah 0,7 persen terhadap mitra AS-nya.
Setelah penurunan sehari sebelumnya, pasar obligasi AS mendapatkan momentum kembali. Imbal hasil obligasi Treasury sepuluh tahun turun menjadi 4,0718 persen dibandingkan dengan 4,076 persen pada penutupan hari Rabu.
Imbal hasil Treasury dua tahun, yang sering dianggap sebagai barometer ekspektasi kebijakan Federal Reserve, naik tipis menjadi 3,5385 persen. Kenaikan moderat ini mencerminkan kehati-hatian pedagang tentang arah potensial suku bunga.
Harga emas naik 0,1 persen menjadi 3662,33 dolar per ons, pulih sedikit setelah penurunan hari Rabu yang mengikuti rekor tertinggi baru.
Minyak mentah turun lebih rendah, dengan Brent futures turun 0,5 persen menjadi 67,62 dolar per barel.
TAUTAN CEPAT