Dolar AS sekali lagi memperkuat posisinya terhadap euro, pound, yen Jepang, dan aset berisiko lainnya. Pernyataan hati-hati dari perwakilan Federal Reserve mengenai pertanyaan terbuka tentang suku bunga di bulan Desember telah menyebabkan peningkatan pembelian dolar AS. Para trader yang sebelumnya memperkirakan pemotongan hampir pasti sekarang terpaksa menilai ulang prediksi mereka, memberikan tekanan tambahan pada aset berisiko. Situasi ini diperparah oleh data ekonomi, terutama dengan hampir tidak adanya data tersebut. Dalam kondisi ini, dolar AS bertindak sebagai tempat berlindung yang aman yang diminati trader selama periode ketidakpastian. Penguatan mata uang Amerika ini semakin menekan pasar negara berkembang dan negara-negara dengan beban utang tinggi.
Hari ini, diperkirakan ada indeks aktivitas bisnis akhir untuk sektor manufaktur di Zona Euro untuk bulan Oktober. Mengingat ketidakpastian keseluruhan atas prospek pertumbuhan ekonomi, indikator ini dapat menjadi katalis untuk volatilitas di pasar mata uang. Sektor industri, yang bertindak sebagai barometer ekonomi, sangat responsif terhadap perubahan permintaan dan sentimen bisnis. Penurunan aktivitas bisnis dapat menandakan penurunan pesanan, pengurangan produksi, dan pada akhirnya risiko pemutusan hubungan kerja dan pemotongan investasi. Sebaliknya, tanda-tanda pemulihan yang lemah dapat menanamkan harapan dan berpotensi memperkuat euro. Namun, penting untuk tidak melebih-lebihkan signifikansi satu indeks. Pasar biasanya melihat konteks yang lebih luas, menilai berbagai faktor.
Metrik manufaktur serupa akan diterbitkan untuk Inggris. Jika indeks tetap di bawah 50 poin, pound mungkin melanjutkan penurunan yang diamati sepanjang minggu lalu.
Jika data sesuai dengan ekspektasi para ekonom, disarankan untuk menerapkan strategi Mean Reversion. Sebaliknya, jika data jauh di atas atau di bawah ekspektasi ekonom, strategi Momentum direkomendasikan.



                    TAUTAN CEPAT