Analisis dan Kiat-kiat Trading untuk Yen Jepang

Pengujian level 150,24 bertepatan dengan baru dimulainya pergerakan turun indikator MACD dari garis nol, yang mengonfirmasi titik masuk yang valid untuk menjual dolar dan menyebabkan penurunan lebih dari 200 pip.

Data Nonfarm Payrolls AS yang lemah untuk bulan Juli menyebabkan penurunan tajam pada dolar dan penguatan yen Jepang. Para investor menafsirkan perlambatan pertumbuhan lapangan kerja AS sebagai sinyal potensi pelonggaran kebijakan moneter oleh Federal Reserve. Yen Jepang, yang telah lama tertekan akibat kebijakan Bank of Japan yang sangat longgar, mendapatkan dukungan yang kuat. Ekspektasi bahwa The Fed akan secara aktif memangkas suku bunga telah mengurangi daya tarik aset dolar sambil meningkatkan minat pada yen, yang dipandang sebagai mata uang safe-haven selama masa ketidakpastian ekonomi. Faktor kunci yang memengaruhi pasangan USD/JPY tetap perbedaan suku bunga antara AS dan Jepang. Saat ini, selisih ini tetap signifikan, tetapi berdasarkan data terbaru, penyempitan dapat terjadi secepatnya musim gugur ini, sesuatu yang sudah diantisipasi oleh pembeli yen. Selanjutnya, dinamika USD/JPY akan bergantung pada data ekonomi dari kedua negara, pernyataan dari pejabat Fed dan BOJ, serta faktor risiko global.

Untuk strategi intraday, saya akan fokus terutama pada Skenario #1 dan #2.

Skenario Beli

Skenario #1: Saya berencana untuk membeli USD/JPY hari ini ketika harga mencapai titik masuk di sekitar 147,95 (garis hijau pada grafik), dengan target kenaikan menuju 148,48 (garis tebal hijau). Di sekitar 148,48, saya berencana untuk keluar dari posisi beli dan membuka posisi jual ke arah sebaliknya, dengan target retracement 30–35 pip. Sebaiknya kembali beli pasangan ini saat koreksi dan penurunan signifikan pada USD/JPY. Penting! Sebelum membeli, pastikan indikator MACD berada di atas garis nol dan baru mulai naik dari situ.

Skenario #2: Saya juga berencana untuk membeli USD/JPY hari ini jika level 147,55 diuji dua kali berturut-turut, sementara indikator MACD berada di wilayah oversold. Ini akan membatasi potensi penurunan dan memicu pembalikan pasar ke atas. Pertumbuhan dapat diantisipasi menuju level sebaliknya 147,95 dan 148,48.

Skenario Jual

Skenario #1: Saya berencana untuk menjual USD/JPY hari ini hanya setelah terbentuk breakout ke bawah 147,55 (garis merah pada grafik), yang kemungkinan akan memicu penurunan tajam pada pasangan ini. Target utama bagi penjual terletak di 146,94, tempat saya berencana untuk keluar dari posisi jual dan segera membuka transaksi beli ke arah sebaliknya, dengan target pullback 20–25 pip. Tekanan menurun yang kuat pada pasangan ini diperkirakan akan bertahan hari ini. Penting! Sebelum menjual, pastikan indikator MACD berada di bawah garis nol dan baru mulai turun dari situ.

Skenario #2: Saya juga berencana untuk menjual USD/JPY hari ini jika level 147,95 diuji dua kali berturut-turut, sementara indikator MACD berada di wilayah overbought. Ini akan membatasi potensi kenaikan dan memicu pembalikan pasar ke bawah. Penurunan dapat diantisipasi menuju level sebaliknya 147,55 dan 146,94.

Informasi di Grafik:

• Garis tipis hijau menunjukkan entri masuk tempat instrumen trading dapat dibeli.
• Garis tebal hijau menunjukkan level harga yang diharapkan untuk menempatkan order Take Profit atau mengamankan keuntungan secara manual karena pertumbuhan harga tidak mungkin berlanjut ke atas level ini.
• Garis tipis merah menunjukkan entri masuk tempat instrumen trading dapat dijual.
• Garis tebal merah menunjukkan level harga yang diharapkan untuk menempatkan order Take Profit atau mengamankan keuntungan secara manual karena penurunan harga tidak mungkin berlanjut ke bawah level ini.
• Indikator MACD harus digunakan untuk menilai zona overbought dan oversold saat memasuki pasar.

Catatan Penting:

• Trader forex pemula harus sangat berhati-hati saat membuat keputusan masuk pasar. Disarankan untuk tidak masuk pasar sebelum rilis laporan fundamental penting agar terhindar dari paparan fluktuasi harga yang tajam. Jika Anda memilih untuk trading selama rilis berita, selalu gunakan order stop-loss untuk meminimalkan potensi kerugian. Trading tanpa order stop-loss dapat dengan cepat menghabiskan seluruh deposit Anda, terutama jika Anda mengabaikan prinsip pengelolaan uang dan trading dengan volume tinggi.
• Ingat, trading yang sukses memerlukan rencana trading yang terdefinisi dengan baik, seperti yang diuraikan di atas. Membuat keputusan trading impulsif berdasarkan situasi pasar saat ini adalah strategi yang merugikan bagi trader intraday.